Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bentuk Penilaian Siswa Selama Daring

Bentuk penilaian siswa selama daring


Penilaian siswa yang tepat saat pembelajaran selama belajar daring!

Pertanyaan tentang penilaian.

  • Mengapa asesmen yang dilakukan guru dalam pembelajaran daring?
  • Langkah langkah dalam melakukan penilaian?
  • Bagaimana mengukur hasil belajar selama belajar daring?
  • Apa itu instrumen dalam pembelajaran?
  • Teknik penilaian dengan mengamati tingkah laku.
  • Apa kendala pembelajaran daring?
  • Apa yang dimaksud dengan assesmen dan tujuan asessmen?
  • Mengapa perlu ada capaian pembelajaran.


Ruangbelajarlc - Beberapa pertanyaan yang kerap kali keluar dalam benak kita, baik sebagai pendidik maupun sebagai peserta didik tentang penilaian yang tepat saat belajar daring. Terlebih selama ini, sistem pembelajaran dilakukan tidak seperti tahun-tahun lalu dimana semua siswa atau murid saling belajar langsung didalam kelas. Sedangkan sekarang, sistem belajar sebagaimana besar dilakukan secara daring. 

Apa yang dimaksud dengan assesmen?

Asesmen adalah salah satu upaya yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui dan mendapatkan informasi selama proses belajar. Informasi tersebut berupa hasil belajar siswa terkait dengan penilaian. Hasil belajar dilakukan untuk mengetahui seberapa baik upaya yang dilakukan oleh siswa sebagai imbal balik dalam pembelajaran. 


Tujuan asesmen 

Tujuan asesmen secara singkat adalah untuk melihat seberapa baik, hasil yang didapatkan oleh siswa terebut. Sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang maksimal sesuai dengan yang diharapkan. Propram pembelajaran yang dilakukan secara daring akan memilihat konsisi siswa secara langsung pada saat belajar.

Apa itu daring?

Pengertian daring adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat elektronik, jaringan komputer dan terkoneksi dengan internet. Daring lebih cenderung dengan pada penggunaan media sosial. Baik melalui aplikasi yang berbasis android atau yang berbasis sistem komputer. 


Sekarang ini, pembelajaran dilakukan secara daring karena semenjak adanya wabah virus corona /covid-19 yang telah membawa banyak korban yang meninggal dunia akibat terjangkit virus tersebut. Maka banyak lembaga-lembaga tertentu yang dibatasi untuk melakukan aktivitas. Termasuk di lembaga sekolah-sekolah yang ada di Indonesia. 


Entah sampai kapan akan berakhir dan setiap lembaga pendidikan sekolah dapat melakukan aktivitas belajar seperti semula. Maka wajar saja, jika banyak pertanyaan yang muncul dari masyarakat mengenai pendidikan sistem belajar sekarang ini. Terlebih bagi siswa atau orang tua wali yang merasa kesulitan dalam mengikuti pembelajaran sistem daring. 


Kendala Belajar Daring

Sebagai contoh, apa yang menjadi kendala pembelajaran daring adalah sebagai berikut :

  1. Lokasi sekolah atau lokasi rumah siswa berada pada di tempat yang susah diakses. Termasuk akses untuk jaringan internet yang belum bisa dirasakan layaknya di daerah perkotaan.
  2. Media pembelajaran yang diterapkan selama belajar daring sangat membingungkan. Artinya dari jumlah pelajaran yang ada di sekolah tidak disesuaikan dengan wilayah tempat siswa tinggal. Sehingga media pembelajaran hanya sebatas pesan atau tulisan layaknya pemberian tugas.
  3. Belajar siswa terlalu monoton. Banyak yang dialami oleh siswa atau guru ketika saat belajar hanya dengan memandang layar handphone, laptop atau komputer. Sehingga pendekatan siswa untuk memahami kemampuan siswa saat belajar sangat terbatas.
  4. Tidak ada kuota internet. Dengan adanya pembelajaran daring yang dilakukan berdasarkan penggunaan media sosial, maka dalam hal ini tentu berkaitan dengan kuota internet. Mengapa demikian? Karena jika tidak ada kuota internet, maka segala akses pembelajaran tidak dapat diikuti. Meski selama belajar daring, upaya dari pemerintah telah memberikan bantuan berupa kuota siswa gratis, tetapi tidak dapat di maksimalkan oleh siswa. Karena ketidak pemerataan pembagian kouta internet, belum lagi dengan pembelajaran daring online.


Dari ke empat kendala tersebut, masih banyak lagi kendala yang dirasakan oleh siswa dan sekolah. Tentu setiap sekolah yang ada di Indonesia mengalami perbedaan. Tidak sama antara sekolah yang berdada di wilayah kota dengan sekolah yang berada di  wilayah pedesaan.

Namun, sebagai tuntutan yang harus dilaksanakan dalam pembelajaran sekarang ini, agar tetap terus berjalan sesuai dengan harapan pemerintah yang menjadi dominan saat ini adalah perhatian dari semua pihak. Antara pemerintah, sekolah dan masyarakat tentu harus saling mendukung dan mendorong pendidikan di Indonesia ini menjadi lebih baik lagi. 

Sebagai seorang guru atau pendidik tentu yang menjadi perhatian adalah tentang penilaian. Langkah apa yang tepat digunakan untuk menilai siswa selama belajar daring?

Sebagai contoh seorang guru dalam melakukan penilaian daring yaitu dengan menggunakan teknik atau metode yang cocok. 


Bentuk penilaian siswa

Adapun bentuk atau teknik yang digunakan oleh guru dalam melakukan  penilaian pembelajaran daring adalah sebagai berikut : 

  1. Dengan penilaian produk
  2. Dengan penilaian portofolio
  3. Dengan penilaian Jurnal
  4. Dengan penilaian observasi
  5. Dengan penilaian penugasan
  6. Dengan penilaian Inventori
  7. Dengan penilaian bentuk tes


Penilaian tersebut dapat digunakan sebagai alternatif yang tepat untuk bagi guru. Jika dipandang lebih mudah dengan metode tersebut maka perlu adanya konsep yang tepat untuk menyusun rencana belajar. 


Cara lain yang dilakukan guru dalam mengambil penilaian hasil belajar siswa selam pembelajaran daring yaitu degan cara diskusi, baik secara kelompok maupun invidu. Cara ini dilakukan dengan memanfaatkan media sosial grup aplikasi pada whatsapp, elerning, zoom, google form dan aplikasi yang lain.


Tetapi yang perlu diperhatikan oleh guru pada saat membuat dan menyusun pengambilan nilai juga harus berdasarkan instrumen penilaian pembelajaran. Adapun hal-hal yang perlu di pertimbangkan dalam menyusun instrumen penilaian antara lain :

  1. Materi yang diajarkan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku sekarang ini. 
  2. Pemberian soal atau penugasan disesuaikan dengan batasan siswa dalam mempelajari materi tersebut.
  3. Penilaian dilakukan secara objektif, tidak memandang dari faktor yang lain.
  4. Ciri penilaian disampaikan kepada siswa sebagai gambaran untuk bahan belajar.
  5. Menyangkut standar isi yang lengkap, serta kompetensi dasar, indikator.
  6. Bentuk soal yang berkaitan dengan tes dan non tes.


Forum diskusi sangat efektif sekali, selain mengetahui keaktifan siswa juga dapat menilai siswa secara langsung. Penilaian karakter juga dapat dilakukan oleh guru kepada siswa. 


Mengapa asesmen yang dilakukan guru dalam pembelajaran daring?

Pembelajaran daring yang sekarang ini diterapkan di sekolah - sekolah tentu harus mengacu pada asesmen. Pertanyaannya apa asesmen yang dilakukan guru dalam pembelajaran daring? Dalam hal ini berarti seorang guru perlu membuat susunan konsep tentang aturan pembelajaran. Artinya adalah suatu proses dimana dalam pembelajaran dilakukan untuk memperoleh nilai, dan nilai tersebut berdasarkan hasil kemampuan siswa. 

Mengukur hasil belajar siswa selama belajar daring sangat baik dilakukan pada awal tahun pelajaran, dimana pada saat itu aktivitas belajar masih tertuju pada konsentrasi pelajaran. Disaat itu pula, seorang guru dapat menyampaikan tentang kriteria penilaian selama daring. Dengan catatan dan ketentuan bahwa siswa tidak diperkenankan mengabaikan pemberian tugas atau materi pelajaran dari guru. 

Siswa harus aktif dan antusias mengikuti pembelajaran dari guru. Baik yang dilakukan secara online maupun off line. Selama dua semester, materi pelajaran dapat berikan kepada siswa dengan catatan siswa harus benar-benar mengikuti pembelajaran.