Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Jenis-Jenis Kalimat Inti dan Non-Inti

Jenis-Jenis Kalimat Inti dan non inti, tunggal dan majemuk


JENIS KALIMAT

Ruangbelajarlc.com - Sebelum kita membahas jenis kalimat satu-persatu, ada baiknya kita mengetahui dahulu apa itu kalimat? Kalimat adalah susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap disertai intonasi yang final. Intonasi final yang dimaksud yaitu intonasi deklaratif ditandai dengan tanda titik, intonasi interogatif ditandai dengan tanda tanya, dan yang terakhir intonasi seru ditandai dengan tanda seru.


Kalimat dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

  • Kalimat inti dan kalimat Non-Inti
  • Kalimat Tunggal dan kalimat Majemuk
  • Kalimat Mayor dan kalimat Minor
  • Kalimat Verbal dan kalimat Non-Verbal
  • Kalimat Bebas dan kalimat Terikat

 

Kalimat Inti dan kalimat Non-Inti

Kalimat inti biasa disebut kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, netral, dan afirmatif. Contoh kalimat inti sebagai berikut :

  1.  FN + FV                                 : Paman datang
  2.  FN + FV + FN                        : Paman membaca komik
  3. FN + FA                                 : Paman tampan
  4. FN + FNum                            : Uangnya dua juta
  5. FN + FP                                  : Uangnya di dompet


Keterangan :

  1. FN = Frase (kata) Nominal
  2. FV = Frase Verbal
  3. FA = Frase Ajektif
  4. FNum = Frase Numeral
  5. FP = Frase Preposisi


Kalimat inti dapat diubah menjadi kalimat non-inti dengan berbagai proses transformasi. Seperti transformasi pemasifan, transformasi pengingkaran, transformasi penanyaan, transformasi perintahan, transformasi penginversian, transformasi pelesapan, dan transformasi penambahan. 

Misalnya dari kalimat inti paman membaca komik, dapat dilakukan proses pemasifan menjadi komik dibaca paman; diingkarkan menjadi paman tidak membaca komik; dijadikan kalimat tanya menjadi apakah paman membaca komik?; pada kalimat perintah menjadi bacalah komik itu!; diinversi menjadi membaca komik nenek; dan jika diperluas (penambahan) menjadi paman suka sekali membaca komik-komik bergenre action. Dengan demikian, maka kalimat inti + proses transformasi = kalimat non-inti.

Dalam praktek berbahasa biasanya lebih banyak digunakan kalimat non-inti daripada kalimat inti, sebab intonasi yang disampaikan melalui bahasa biasanya sangat luas mencakup pelbagai segi informasi kehidupan.


Kalimat Tunggal dan kalimat Majemuk

Perbedaan kalimat tunggal dan kalimat majemuk terletak pada banyaknya klausa yang ada di dalam kalimat tersebut. Kalau klausanya hanya satu maka disebut kalimat tunggal. Contoh kalimat tunggal :

  • Ibuku masih cantik.
  • Kupu-kupu itu berterbangan sepanjang hari.
  • Bacalah keras-keras!
  • Kapan kakak akan menikahinya?
  • Andi sedang makan.

Sedangkan jika di dalam sebuah kalimat terdapat lebih dari satu klausa maka disebut kalimat majemuk. Berdasarkan dengan sifat hubungan klausa-klausa di dalam kalimat, dapat dibedakan menjadi tiga bentuk, yaitu : kalimat majemuk koordinatif (setara); kalimat majemuk subordinatif (bertingkat); dan kalimat majemuk kompleks.

Kalimat majemuk koordinatif adalah kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, setara, ataupun sederajat. 


Contohnya :

  • Suamiku pulang dan langsung berdiri di samping ku.
  •  Istriku memasak sayur kangkung, tempe, dan ikan asin.
  • Kakek Suwandi ingin sembuh tetapi tidak mau minum obat.
  •  Diana makan nasi lalu minum air putih.
  •  Bu Neti ke pasar membeli jeruk, apel, dan mangga.

 

Demikian artikel tentang jenis-jenis kalimat. Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat. Terima kasih.