Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kalimat Verbal dan Non Verbal Beserta Contohnya

Kalimat verbal dan non verbal beserta contohnya


Kalimat verbal dan kalimat non verbal 


Ruangbelajarlc - Pada kesempatan ini, admin akan memberikan cakupan materi tentang kalimat verbal dan kalimat non verbal serta kalimat bebas dan kalimat terikat yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tentang apa saja perbedaannya dan contoh-contoh kalimatnya, akan kita bahas satu persatu.

Kalimat verbal merupakan kalimat yang predikatnya adalah kata kerja. Sedangkan kalimat non verbal merupakan kebalikan dari kalimat verbal yaitu kalimat yang tidak memiliki kata kerja.

Perbedaan kalimat verbal dan non verbal terletak pada penggunaan predikatnya. Jika menggunakan predikat verba berarti kalimat verbal dan sebaliknya jika predikatnya tidak verba maka disebut kalimat non verbal.

Contoh kalimat verbal yaitu :

  • Ayah memperpanjang SIM.
  • Bibi membelikan saya boneka warna merah muda.
  • Adik Ina pergi begitu saja.
  • Bima berjalan ke pasar.
  • Kakak belum minum.

Sedangkan untuk contoh kalimat nonverbal biasanya menggunakan nominal, angka, ajektifa, atau pun preposisional. 

Misalnya :
  • Khanan sangat pintar.
  • Warga Banyumas ada 1100 orang.
  • Minyak goreng satu liter 15000.
  • Mereka ke kantor kelurahan.
  • Saya bukan warganegara asing.

Selain itu, ada juga kalimat bebas dan kalimat terikat dimana perbedaannya terletak pada potensi apakah ia dapat berdiri sendiri membentuk paragraf atau tidak. Sesuai dengan definisi pada kalimat bebas yaitu kalimat yang dapat membentuk paragraf atau pun wacana sendiri tanpa bantuan kalimat lain yang menjelaskannya. 

Sedangkan pada kalimat terikat malah sebaliknya, dimana ia tidak dapat membentuk paragraf atau wacana sendiri tanpa diikuti oleh kalimat penjelasnya. Sekarang mari kita perhatikan sebuah teks bacaan yang diangkat dari buku karangan Djoko Kentjono (1982).

Sekarang di Riau amat sukar mencari terubuk. Jangankan ikannya, telurnya pun sangat sukar diperoleh. Kalaupun bisa diperoleh, harganya melambung selangit. Makanya, ada kecemasan masyarakat nelayan disana bahwa terubuk yang spesifik itu akan punah. 

Dari contoh paragraf di atas dapat diketahui bahwa kalimat pertama termasuk dalam kalimat bebas. Mengapa? Karena ia dapat berdiri sendiri menjadi ujaran yang lengkap tanpa harus diikuti kalimat penjelasnya. Lain halnya dengan kalimat kedua, ketiga, dan keempat. 

Kalimat-kalimat ini belum dapat dipahami sebagai ujaran, mereka membutuhkan penjelasan satu sama lain. 
Pada kalimat kedua, bukti keterikatannya adalah pada kata ikannya dan telurnya dimana kata tersebut merujuk pada kata terubuk yang berada dikalimat pertama. Kemudian untuk kalimat ketiga, yaitu kata harganya yang mengacu pada kata terubuk yang ada di kalimat pertama. 

Sedangkan kalimat terakhir merupakan kesimpulan dari isi kalimat-kalimat sebelumnya dengan penggunaan kata makanya yang menjelaskan keterikatan kalimat itu. 

Bukti keterikatan sebuah kalimat dapat berupa anaforis (beliau, dia/-nya, dan mereka). Atau dapat juga dengan menggunakan konjungsi antar kalimat (jadi, oleh karena itu, dan makanya). Kalimat jawaban pun bisa saja menjadi kalimat terikat karena terikat dengan pertanyaaannya. 

Misalnya:

Q : Ayah sedang mengerjakan apa?
A : memperbaiki pagar rumah!

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa sebuah kalimat terikat tidak harus memiliki struktur dan fungsi yang lengkap. Dikarenakan kelengkapan serta pemahaman sebuah kalimat tergantung pada situasinya.

Demikian cakupan mengenai materi tentang kalimat verbal dan non verbal, kalimat bebas dan kalimat terikat. Semoga bermanfaat untuk semua para pembaca artikel ini.