Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penilaian Kurikulum K13


Aspek penilaian kurikulum

Aspek Penilaian Kurikulum

ruangbelajarlc - Saat ini penerapan  kurikulum K13 di semua jenjang sekolah telah menemukan babak baru. Kenapa? Pasalnya pengembangan Kurikulum K13 sampai saat ini terus di kaji dan di evaluasi.

Berbeda dengan kurikulum sebelumnya, Kurikulum K-13 lebih mengedepankan pengembangan pembentukan karakter siswa yang lebih baik. Seorang guru sebagai pendidik sudah pasti menilai siswa dari berbagai segi. 

Penggunaan Kurikulum K13 sebagai implementasi bagi guru untuk di jadikan landasan dasar dalam penilaian siswa. Sebagai contoh penilaian siswa dalam menerapkan kurikulum K-13 menjadi kunci keberhasilan seorang guru dalam mendidik. 

Siswa akan lebih aktif dan produktif dalam  kegiatan pembelajaran, baik di sekolah, dilingkungan keluarga atau dilingkungan masyarakat. Selain itu, penilaian Kurikulum yang berbasis karakter akan terus dikembangkan seiring dengan kemajuan tingkat pendidikan di sekolah. 

Berbagai bahan kajian dari setiap sisi pendidikan siswa, baik jenjang sekolah tingkat SD, SMP, SMP sederajat. 

Pendidikan karakter pada kurikulum K13 memiliki tujuan penting untuk meningkatkan kualitas, mutu pendidikan yang lebih unggul. Berkaitan hal ini, pendidikan karakter yang dimaksud agar siswa dapat mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga nantinya siswa akan lebih mandiri dan kreatif.

Seorang guru akan melakukan penilaian hasil belajar kepada setiap siswa. Dimulai dengan pengamatan langsung kepada siswa saat pembelajaran di kelas maupun diluar kelas. Satu persatu aspek penilaian belajar siswa akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan keadaan dan karakter siswa. 

Penerapan hasil belajar siswa dalam kurikulum K13 dilaksanakan sebagai penerapan fungsi kurikulum secara formatif dan sumatif. Adapun penerapan fungsi formatif adalah berkaitan dengan penilaian sikap, sosial, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan fungsi kurikulum secara sumatif adalah penilaian siswa terhadap hasil belajar yang dicapai pada penguasaan materi pelajaran.

Aspek penilaian sikap, sosial, pengetahuan dan juga keterampilan adalah bagian-bagian dari kurikulum K-13. Sedangkan penilaian hasil belajar siswa adalah hasil capaian dari implementasi kurikulum K13. 

Untuk penilaian hasil belajar di sekolah memiliki fungsi dan tujuan, yaitu sebagai berikut:
  1. Untuk mewujudkan penguasaan kompetensi 
  2. Sebagai proses pembelajaran yang efektif
  3. Sebagai acuan dalam perencanaan pembelajaran, dan pengayaan
  4. Akan menjadikan siswa lebih kearah pembentukan karakter yang aktif dan produktif
  5. Untuk memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya.
  6. Sebagai tingkatan dalam penguasaan kompetensi

Penerapan kurikulum di setiap sekolah menekankan pada capaian hasil belajar siswa yang akan menjadi tolak ukur keberhasilan masing-masing siswa dalam pembelajaran. Aspek yang akan digunakan adalah dengan menentukan nilai-nilai rapor pada saat kenaikan kelas. 

Seorang guru memiliki catatan jurnal yang lebih akurat  tentang aktivitas siswa selama di sekolah. Ini menjadi bukti bahwa hasil penilaian siswa pada tingkat semester genap adalah akhir dari penilaian.

Kemudian, pada waktu berikutnya tentu seorang guru masih memantau terus akan perkembangan siswa di sekolah, lingkungan sosial dan masyarakat. Akan tetapi, hasil penilaian siswa dari seorang guru tentu berbeda-beda. 

Mengapa demikian? 

Karena pada diri siswa memiliki karakter dan pengetahuan yang berbeda pula. Ada siswa yang pandai dengan materi pembelajaran, ada siswa yang pandai dengan kegiatan olah raga dan ada pula siswa yang berbakat dengan keterampilan tertentu.

Penilaian hasil pembelajaran pada siswa yang akan membawa perubahan dan pembentukan karakter pribadi masing-masing. Sehingga pencapaian kurikulum K13 akan membawa dampak baik di masa mendatang. 

Berkarakter, berakhlak mulia, dan memiliki kedisiplinan serta bertanggung jawab adalah salah satu contoh bagian dari perubahan yang dialami oleh siswa.

Selain itu juga, penilaian siswa dalam hal penghayatan terhadap agama yang dianut juga menjadi bagian dari penilaian K13. Pada bagian ini, penilaian yang dimaksud adalah penilaian nilai sikap spiritual.

Dalam konteks lingkungan sekolah, penerapan kurikulum K13 pada materi pembelajaran akan membawa kearah siswa yang memiliki ilmu pengetahuan bidang tertentu. Mata pelajaran yang di pelajarinya setiap hari di sekolah akan membuka wawasan pengetahuannya secara luas.

Dengan demikian, apa yang diisukan tentang menurunnya, karakter pribadi siswa di sekolah bukan dari segi pengaplikasian kurikulum K13 yang digunakan di sekolah. Justru, jika masih ada yang perilaku di luar karakter baik mereka adalah akibat dari ketidaktahuan dan kurangnya pemantauan sekolah, orang tua, guru dan lingkungan masyarakat.

Memang, sampai sekarang ini masih banyak kejadian-kejadian kriminal seperti, pencurian, pemalakan, demo, minum-minuman, penggunaan barang narkoba dan masih banyak lagi. Kelakuan ini banyak juga yang pelakunya adalah dari kalangan siswa atau pelajar. 

Jika ini dibiarkan, justru akan membawa dampak buruk bagi siswa, keluarga, lingkungan masyarakat bahkan juga membahayakan negara. Maka dari itu, untuk menghindari hal demikian maka butuh kerja sama yang baik  antar sesama golongan masyarakat, sekolah dan juga lembaga lain. 


Demikian gambaran mengenai Kurikulum K-13 dalam pembelajaran siswa di sekolah. Semoga bermanfaat. Terimakasih!