Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penilaian Sikap Spiritual K13

 
Penilaian sikap

Sikap Spiritual

ruangbelajarlc – Penilaian sikap Kurikulum K13 sekarang ini telah memenuhi babak baru. Pasalnya semenjak perubahan kurikulum 2006 (KTSP) menjadi kurikulum K13 telah menjadi wadah baru bagi semua jenjang sekolah. Penilaian kurikulum K13 dilaksanakan oleh setiap sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi tetap menggunakan kurikulum. Kurikulum adalah pedoman.

Kurikulum adalah acuan dasar yang paling pokok digunakan oleh setiap sekolah. Tidak mungkin suatu lembaga pendidikan sekolah berjalan tanpa menggunakan kurikulum. Dari perencanaan, pembelajaran, penilaian, bahkan pengembangan program sekolah juga terdapat dalam kurikulum. 

Karakteristik Penilaian Sikap

Kurikulum K13 dari tahun ke tahun terus berupaya melakukan evaluasi perbaikan dan pengembangan tentang poin penting di setiap bagian. Misalnya perbaikan dan pengembangan poin penilaian sikap pada siswa. 

Pengertian dari penilaian sikap pada kurikulum K13 adalah keutamaan seorang peserta didik untuk dinilai dari aspek-aspek manapun. Asalkan penilaian sikap masih berkaitan dengan keyakinan siswa masing-masing. Misalnya, penilaian sikap yang memiliki karakter tentang keyakinan yang dimilikinya adalah menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianut. 

Penilaian sikap spiritual akan lebih mengedepankan pada diri siswa untuk bisa menumbuhkan kemampuan dalam berfikir secara realistis tentang keyakinan yang dianutnya. 

Tujuan Penilaian Sikap Spiritual

Beberapa tujuan dalam penilaian sikap spiritual adalah sebagai berikut :
  • Untuk membiasakan sikap disiplin berkaitan dengan keyakinan dalam beragama
  • Untuk menghargai antar sesama teman yang berbeda keyakinan
  • Sebagai motivasi dalam belajar dan berbuat baik
  • Menjauhkan dari sifat-sifat buruk

Kompetensi dasar dalam penilaian sikap akan tumbuh dengan sendirinya apabila menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang berkaitan dengan pembelajaran agama. Termasuk kebiasaan dalam pembelajaran di sekolah maupun diluar sekolah. 

Sebagai contoh dalam penilaian sikap spiritual yang harus dibiasakan oleh siswa adalah membiasakan berdoa sebelum dan sesudah belajar, membiasakan mengucapkan salam, sholat tepat waktu, menghormati antar sesama yang memiliki perbedaan keyakinan. 

Apabila kompetensi penilaian sikap telah muncul pada diri siswa, tentu hasil yang didapatkan adalah perubahan pembentukan karakter.

Hasil Penilaian Sikap Spiritual

Hasil dari penilaian sikap akan membawa banyak manfaat bagi guru, sekolah, masyarakat bahkan Negara. Capaian penilaian sikap akan dihasilkan dari karakter pembiasan siswa di sekolah. Maka dari itu, melalui kompetensi penilaian sikap diharapkan dalam bidang pendidikan setiap sekolah lebih maju dan lebih baik.

Sikap yang ada pada diri siswa dapat rangsang melalui pendekatan langsung secara terstruktur dan berkala. Sikap juga sebagai bagian dari pada ekspresi yang dimilikinya secara pribadi. Ekspresi masing-masing siswa akan membuat suasana lebih belajar lebih nyaman, teratur dan menghormati apa yang menjadi keyakinan teman-teman lain. Ini menandakan bahwa penilaian sikap pada Kurikulum K13 akan jauh berbeda satu sama lain. 

Kompetensi penilaian sikap terdiri dari penilaian sikap spiritual dan penilaian sikap sosial. Sikap diri seorang siswa merupakan bagian karakter yang akan di bentuk sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Maksudnya adalah nilai – nilai kemampuan pada diri siswa akan di ekspresikan berdasarkan pandangan hidup dan karakter yang dimilikinya.

Pembagian kompetensi dalam penilaian sikap spiritual adalah bagian dari serangkaian aktivitas kegiatan yang dibuat sebagai ukuran  kemampuan siswa untuk mengikuti berbagai program-program sekolah.

Aplikasi penilaian sikap spiritual sebagai bentuk standar acuan sistem tentang keyakinan yang dimilikinya untuk diterapkan dalam aktivitas belajar. Baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun di lingkungan masyarakat. Seperti membiasakan berdoa, mengucapkan salam, melaksanakan ibadah tepat waktu adalah contoh-contoh yang akan membentuk pribadi dalam diri siswa menjadi yang lebih baik.

Ruang lingkup penilaian sikap spiritual

Pengembangan kurikulum 2013 (K13) memiliki ruang lingkup yang sangat luas. Berbagai upaya dalam evaluasi penggunaan kurikulum 2013 sampai saat ini dilakukan oleh tim-tim pengembang kurikulum. 

Hal ini dilakukan demi keberhasilan pencapaian pendidikan di Indonesia. Tetapi semua ini tidak terlepas dari seorang guru yang telah memberikan gambaran penilaian pada diri siswa agar terbentuk nilai sikap yang unggul dan berkualitas.

Nilai-nilai sikap spiritual dalam sebagai bentuk perwujudan akan harapan yang diinginkan olehnya  melalui doa yang selalu dipanjatkan. Beriman dan bertakwa adalah sebagian dari bentuk kesadaran yang harus ditanamkan pada diri siswa sejak awal. 

Demikian gambaran mengenai penilaian sikap dalam pengembangan kurikulum K13 yang ada pada sekolah-sekolah. Cukup sekian, semoga bermanfaat. Terimakasih!

Baca juga