Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Proses Evaluasi Pendidikan

Proses evaluasi guru di sekolah

Proses evaluasi dalam evaluasi pendidikan

Ruangbelajarlc - Apa itu proses evaluasi? Bagaimana proses evaluasi dalam pembelajaran? Bagaimana peranan evaluasi pendidikan?

Evaluasi berkaitan dengan sebuah proses dimana dalam kegiatannya dilakukan untuk mendapat hasil sesuai dengan data yang diharapkan. Proses penilaian dilakukan secara berkala, dengan memperhatikan struktur konsep instrumen yang dibuat. 

Sebagai gambaran singkat, tentang proses evaluasi adalah dilakukan pada saat pemberian mata pelajaran oleh seorang guru terhadap siswa didalam kelas. Guru memberikan informasi penting tentang materi-materi pelajaran yang dimilikinya. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyalurkan ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada peserta didik. 

Setelah itu, dalam pemberian materi mata pelajaran dilakukan pula sebuah penilaian kurikulum. Penilaian yang dimaksudkan adalah penilaian yang berkaitan dengan materi pelajaran. Baik berupa tes secara langsung dengan bentuk soal, uraian atau yang lainnya. Atau contoh lain berupa penilaian sikap spiritual yang di miliki oleh peserta didik.

Proses inilah yang nantinya akan menghasilkan nilai akhir bagi siswa. Jika diumpamakan sebagai contoh lain. Seorang guru mentransfer ilmunya mengenai materi pelajaran untuk disampaikan kepada peserta didik. Peserta didik sebagai subjek bahan yang akan dilakukan penilaian, kemudian nantinya hasil  itu berupa lulusan yang mempunyai kriteria hasil nilai yang diperoleh.

Tujuan dan fungsi evaluasi akan diperoleh pada saat proses evaluasi berlangsung. Seorang guru dalam melakukan proses evaluasi harus membuat susunan konsep instrumen atau atribut mengenai bagian yang akan dievaluasi. Hal ini sebagai prinsip evaluasi yang mengandung poin penting dalam memperoleh data yang diperlukan.


Bentuk Diagram Evaluasi

Seperti yang digambarkan Asrul (2014 : 1) dalam bukunya Evaluasi Pembelajaran halaman 5 menyebutkan bahwa dalam proses evaluasi pembelajaran dapat diketahui melalui gambaran diagram yang meliputi :

  1. Bagian input
  2. Bagian transformasi
  3. Bagian umpan balik
  4. Bagian output

Diagram proses evaluasi


1. Bagian input

Bagian input merupakan bahan awal yang masih baru (mentah) yang kemudian diberi transformasi ilmu pelajaran. Siswa awal adalah siswa yang masih baru atau baru masuk sekolah sebagai calon peserta didik yang akan mengikuti tes kelanjutan. 

Apakah sisa baru tersebut dapat menyelesaikan tugas pemberian dari guru atau tidak. Semua calon peserta didik baru diukur dengan penilaian yang berdasarkan pada tingkat kemampuan yang dimilikinya.

Jika dilihat dari fungsi ini, bagian input lebih awal dilakukan. Karena fungsi transformasi ilmu akan memberikan peserta didik menentukan arah kemampuan yang dimiliki. Hal ini berkaitan dengan sebuah keahlian. 


2. Bagian output

Bagian output adalah merupakan bagian yang nantinya peserta didik akan mengalami kelulusan sekolah. Tetapi semua ini ditentukan oleh guru dan sekolah, apakah siswa yang bersangkutan benar-benar layak untuk lulus atau tidak. Jika tidak, maka perlu adanya perbaikan.


3. Bagian transformasi

Bagian transformasi merupakan upaya yang dilakukan untuk hasil akhir. Transformasi akan mengubah bahan awal mengenai pengetahuan peserta didik baru, kemudian dilihat pada hasil akhir. 

Dalam proses transformasi tidak sedikit sekolah atau guru mengalami kegagalan. Contohnya adalah banyak dari siswa atau peserta didik yang keluar, mengundurkan diri bahkan harus tinggal kelas. Ini menunjukkan bukti bahwa transformasi tersebut peru adanya keseriuasan yang lebih mendalam.


4. Bagian umpan balik

Bagian umpan balik atau lebih dikenal dengan istilah feed back merupakan bentuk informasi yang berkaitan dengan hasil capaian siswa. Antara output siswa yang telah selesai atau lulus sekolah akan memperoleh hasil akademik, sosial dan pengetahuan. 


Ada beberapa unsur transformasi yang digunakan dalam evaluasi. Unsur tersebut antara lain : 

  1. Sistem administrasi
  2. Sarana pendukung/penunjang
  3. Metode yang digunakan saat mengajar
  4. Sistem evaluasi yang digunakan
  5. Personal dan guru


Hubungan antara input, transformasi dan output dalam evaluasi adalah sebagai berikut

  1. Memberi arah bagi siswa untuk memperoleh informasi
  2. Sebagai hubungan yang secara akademik dilakukan di lingkungan kelas
  3. Antara input, transformasi dan output sebagai konsep dari penilaian.


Namun, jika dilihat dari sisi yang lain. Apabila terdapat lulusan yang kurang bermutu atau lemah didalam pengetahuan, akademik dan pengetahuannya. Tentu semua ini ada pengaruhnya dengan kurang bermutu dari seorang lulusan.


Sebagai contoh, beberapa penyebab yang mendasar mengenai kurang bermutu lulusan yaitu antara lain

  1. Bahan ajar tidak sesuai dengan materi
  2. Kurang tepat antara guru dan personal 
  3. sistem administrasi pengajaran yang kurang sesuai
  4. Tidak adanya bahan penunjang dan pendukung dalam mengajar
  5. Penggunaan metode dalam mengajar tidak tepat
  6. Input awal siswa yang kurang baik dan memiliki kelemahan dari segi pengetahuan
  7. Terlalu banyak materi yang diajarkan


Dari hal tersebut, penyebab utama yang paling mendasar dalam kelulusan harus diperhatikan bagi seorang guru dan sekolah. Hal ini, jelas bahwa penilaian di sekolah tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara calon peserta didik (siswa), guru, metode, kelulusan dan siswa lulusan.


Demikian pembahasan tentang proses evaluasi dalam pendidikan di sekolah. Dimana dalam pembahasan ini, proses evaluasi menjadi cikal bakal kemajuan sekolah. Apakah sekolah nantinya akan maju dan berkembang atau justru akan menurun. Terutama pendidikan di kelas mengenai siswa dan kelulusan.

Proses evaluasi adalah salah satu cara yang paling mudah dilakukan oleh seorang pendidik dalam mencari dan menggali informasi mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Semoga postingan artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Terimakasih!