Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Organ Penyusun Sistem Ekskresi Pada Manusia

Organ Penyusun Sistem Eksresi Pada Manusia


Jenis organ pada sistem ekresi manusia (hati, kulit, ginjal, paru-paru)

Ruangbelajarlc – Sistem ekskresi manusia tentu berkaiatan dengan sistem gerak pada manusia. Namun kedua sistem ini memiliki perbedaan satu sama lain. Sistem gerak pada manusia dapat dilihat pada organ didalam tubuh manusia. Sistem gerak pada hewan yang terdapat di dalam air, udara dan darat juga menjadi bagian dari sistem gerak.

Pada kesempatan ini admin akan memberikan  artikel mengenai sistem ekskresi pada manusia, meliputi organ-organnya dan zat yang dihasilkan. Misalnya saja saat kita mengeluarkan keringat melalui kulit ini merupakan salah satu hasil kegiatan dari sistem ekskresi tersebut. Struktur dan fungsi jaringan pada tubuh.


Organ yang menyusun sistem ekskresi manusia meliputi 

  1. ginjal
  2. paru-paru
  3. hati
  4. kulit.


Baca juga 

  1. Struktur dan fungsi tumbuhan pada manusia
  2. Jenis kelainan pada sistem tulang
  3. Pengertian gerak pada benda dan jenis-jenisnya
  4. Jenis teknologi yang terinspirasi dari strukur jaringan
  5. Pengertian mengenai gerak pada tumbuhan


Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisah metabolisme yang sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Zat tersebut akan dikeluarkan dari dalam tubuh agar tidak membahayakan kondisi tubuh dikarenakan racun yang terkandung didalamnya.

A. Ginjal

Ginjal merupakan organ ekskresi yang paling utama, ginjal memiliki peran dalam proses pembentukan urine yang dimulai dari penyaringan darah. Memiliki bentuk yang mirip dengan biji kacang merah. Letak ginjal ada di kiri dan kanan bagian pinggang (rongga perut bagian dalam). 

Fungsi ginjal yaitu menyaring darah dari zat yang beracun, mengeluarkan zat yang berbahaya bagi tubuh, mengatur keseimbangan asam-basa dalam tubuh, mengatur konsentrasi garam, serta mengatur tekanan darah.

1. Struktur ginjal 

Adapun strukur ginjal pada manusia adalah sebagai berikut :

  • Korteks yaitu lapisan kulit ginjal yang terletak dibagian paling luar. Korteks terdiri dari sel-sel nefron yang tersusun atas badan malphigi. Badan malphigi tersusun dari tubulus dan kapsula bowman. Dimana tubulus sendiri terdiri dari tubulus kontortus proksimal, tubulus kolektivus, serta tubulus kontortus distal yang mana kegunaannya untuk pembentukan urine dan penyaringan darah.
  • Medula terletak dibagian tengah ginjal yang menghubungkan antara dua tubulus yaitu tubulus kontortus proksimal dengan tubulus kontortus distal. Penyaluran hasil filtrasi dari korteks menuju ke kaliks terjadi di medula.
  • Pelvis (rongga ginjal) berperan sebagai tempat menampung urine sementara melalui ureter. Pada saat pelvis penuh dengan cairan maka akan turun ke ureter menuju kandung kemih yang mengakibatkan terjadinya rangsangan seperti keinginan untuk buang air kecil.
  • Kliks terletak di bagian paling ujung pelvis yang akan mengalami penyempitan.
  • Ureter yaitu saluran penghubung antara kandung kemih dan saluran air seni yang ada di luar tubuh.
  • Kapsul fibrous yakni selaput yang menyelimuti ginjal yang tersusun dari jaringan fibrosa.


2. Proses pembentukan urine 

Dalam tubuh manusia terdapat melalui tiga tahapan dalam pembentukan urine, yaitu sebagai berikut :

  • Filtrasi yakni tahapan penyaringan darah yang akan menghasilkan urine primer. Darah akan masuk dari arteri aferen menuju glomerulus dan menyebabkan tekanan darah menjadi tinggi sehingga zat-zat berukuran kecil akan terdorong dan keluar melalui pori-pori kapiler. Kemudian menghasilkan filtrat glomerulus yang mengandung air, asam amino, glukosa, ion, urea, serta urobilin yang akan disimpan dalam kapsula bowman. Sedangkan darah dan protein tetap di dalam kapiler darah dikarenakan tak dapat tersaring oleh pori-pori glomerulus. 
  • Reabsorbsi yakni tahapan penyerapan di dalam tubulus proksimal yang akan menghasilkan urine sekunder. Dimana urine primer akan mengalami proses penyerapan kembali zat-zat yang masih dibutuhkan tubuh, seperti asam amino, glukosa, dan zat lainnya yang akan diangkut ke kapiler darah di dalam ginjal. Urine sekunder yang dihasilkan mengandung garam, urea, urobilin, dan air.
  • Augmentasi yakni tahapan penambahan zat-zat yang sudah tidak diperlukan tubuh yang terjadi di dalam lengkung henle yang akan menghasilkan urine sebenarnya. Urine akan keluar dari ginjal melalui ureter menuju kandung kemih. Apabila kandung kemih telah penuh oleh urine,maka terjadi tekanan dalam kandung kemih yang akan memicu kontraksi sehingga dapat mengeluarkan urine.


3. Paru-paru

Paru-paru juga sebagai organ pernapasan dan organ ekskresi berperan untuk mengeluarkan gas yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh berupa uap air dan karbondioksida. Proses pertukaran gas di dalam alveolus terjadi secara difusi, dimana permukaan paru-paru akan meluas sehingga menjadikan pertukaran gas oksigen dari udara bebas ke dalam sel-sel darah dan karbondioksida dari sel-sel darah akan menuju udara.


4. Hati

Hati berada di dalam rongga perut kanan di bawah diafragma. Hati mengeluarkan empedu dan zat bilirubbin yang dihasilkan dari pemecahan hemoglobin (sel darah merah) yang mengikat oksigen dalam darah. Hemoglobin dalam jangka waktu tertentu dapat mengalami perombakan oleh makrofag di hati dan juga limfa yang kemudian dipecah menjadi  globin, zat besi, dan hemim. 

Globin akan dipecah menjadi asam amino untuk bahan pembuatan protein. Zat  besi akan digunakan kembali untuk membentuk hemoglobin baru di dalam sumsum tulang. Sementara hemim akan diubah menjadi biliverdin yang kemudian diubah lagi menjadi bilirubbin yang mengandung zat warna kuning . bilirubbin akan keluar bersamaan dengan getah empedu dan akan masuk ke dalam usus besar untuk diubah menjadi urobilinogen.

Urobilinogen inilah yang akan dipecah jadi sterkobilin dan urobilin. Dimana sterkobilin merupakan zat pewarna coklat pada feses dan urobilin yakni zat warna pada urine.


Sumber lain

  1. Cara mencegah penyakit peredaran darah
  2. Pengertian usaha, energi, daya dan rumus yang digunakan
  3. Pengertian besaran pokok dan besaran turunan


5. Kulit

Dalam organ ekskresi, kulit akan menghasilkan keringat dan minyak yang akan dikeluarkan lewat kelenjar keringat dan kelenjar minyak. Kulit mempunyai tiga lapisan struktur, yaitu:

a. Epidermis merupakan lapisan terluar dari kulit yang tersusun dari jaringan epitel. Epidermis tersusun atas empat lapisan.

  • lapisan tanduk alias lapisan terluar yang sudah mati.
  • lapisan malphigi yakni lapisan yang tersusun dari sel-sel yang masih hidup.
  • stratum spinosum yakni lapisan yang sel-selnya berbentuk tidak beraturan.
  • stratum germinativum (lapisan basal) yaitu lapisan paling dasar yang terus mengalami pembelahan untuk membentuk sel-sel baru secara berkala.

b. Dermis merupakan lapisan tengah yang berada di bawah epidermis. Dermis tersusun atas lima lapisan,yaitu:

  • pembuluh darah berguna untuk menyalurkan nutrisi dan juga oksigen.
  • ujung saraf indra yang tersusun atas ujung saraf perasa dan juga ujung saraf peraba.
  • glandula sebasea (kelenjar keringat) yang akan menghasilkan keringat.
  • kantung rambut.
  • kelenjar minyak yang akan menghasilkan minyak suupaya rambut tak kering dan selalu lembab.

c. Hipodermis atau disebut juga jaringan ikat bawah yang terletak di bagian bawah dermis. Didalamnya terdapat jaringan lemak yang berfungsi untuk cadangan energi, menjaga tubuh agar selalu optimal, dan untuk pelindung tubuh atau bantalan.


Demikianlah materi pembahasan mengenai sistem ekskresi manusia, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca semua. Sampai berjumpa dipembahasan berikutnya.